MANFAAT LIDAH
BUAYA
Manfaat lidah buaya ternyata sangat banyak. Selama
ini mungkin kita hanya mengenal lidah buaya sebagai tanaman yang tumbuh di
pekarangan rumah dan jarang kita manfaatkan. Namun ternyata, dari hasil
berbagai penelitian diketahui khasiat lidah buaya ternyata sangat banyak. Sejak
dahulu, manfaat lidah buaya sering kali dipakai sebagai shampo untuk keramas
oleh masyarakat Indonesia.
Namun tahukah Anda bahwa Manfaat lidah buaya yang
tumbuh di daerah tropis ini memiliki kandungan sekitar 75 jenis zat bermanfaat
dan lebih dari 200 senyawa yang dapat digunakan dalam pengobatan herbal. Dengan
kandungan yang demikian hebat, manfaat tanaman lidah buaya tidak hanya sebagai
bahan shampo untuk keramas, namun juga bermanfaat sebagai tanaman herbal untuk
mengobati berbagai macam penyakit.
Contoh Manfaat Lidah Buaya
Beberapa contoh dari khasiat lidah buaya yang dapat kita
peroleh adalah sebagai berikut:
- Sebagai
Detoksifikasi Racun. Dengan cara membuat Jus Lidah Buaya, berbagai vitamin
dan mineral yang terkandung dalam lidah buaya dapat menjadi detoksifikasi
(penangkal) racun dalam tubuh Anda.
- Mengatasi
Gangguan Pencernaan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kegunaan lidah
buaya diantaranya adalah dapat mengatasi refluks asam dan menenangkan esophagus.
Hal ini akan menghindarkan Anda dari resiko iritasi usus maupun tukak
lambung, sehingga pencernaan Anda akan semakin sehat.
- Manfaat
lidah buaya untuk Mencegah Diabetes. Selain sebagai detoksifikasi
racun, jus lidah buaya juga mengandung zat yang dapat mencegah resiko
diabetes. Dengan rutin mengonsumsi jus lidah buaya, kadar gula darah Anda
akan tetap terjaga dan terhindar dari serangan diabetes.
- Membantu
Gerakan Usus dalam Pencernaan. Tanaman lidah buaya mengandungAloe lateks.
Zat tersebut dapat menghasilkan antrakuinon glycosidesaloin A dan B.
Zat-zat tersebut memiliki manfaat sebagai obat pencahar yang kuat dan
membantu gerakan usus dalam mencerna makanan.
- Manfaat
lidah buaya untuk Merawat Kulit dan Menjaga Berat Badan. Jangan heran
apabila jus lidah buaya juga bermanfaat untuk menghilangkan jerawat dan
melembabkan kulit. Bahkan, jus lidah buaya juga dapat menurunkan berat
badan. Berbagai manfaat tanaman lidah buaya ini telah digunakan oleh nenek
moyang kita selama bertahun-tahun.
Berbagai manfaat lidah buaya tersebut dapat Anda coba
dirumah. Selain dari kelima contoh diatas, sebenarnya masih banyak lagi manfaat
lidah buaya yang tidak bisa saya sebutkan disini. Itulah tanda kekuasaan Tuhan
yang luar biasa ada pada sebuah tanaman lidah buaya. Maka, marilah kita
manfaatkan dan kita lestarikan dengan sebaik-baiknya tanaman-tanaman yang ada
disekitar kita.
BAHAYA NARKOBA
Bahaya narkoba atau narkotika telah diketahui secara luas. Namun masih, saja banyak yang doyan menikmati barang laknat itu. Kali ini eL-Ka, menguraikan apa saja sih yang termasuk dalam golongan narkoba dan bahayanya. Agar kita semua menghindarinya.
Mitra muda, tak dapat dipungkiri bahwa narkoba merupakan wabah paling berbahaya yang menjangkiti manusia di seluruh pelosok bumi. Tidak diragukan lagi, bahwa kelemahan iman dan ketidakbersimpuhan kepada Allah dalam segala kesulitan merupakan faktor terpenting yang mengkondusifkan kecanduan narkoba.
Manusia yang taat beragama pasti akan jauh dari neraka
narkoba. Tidak mungkin dia akan mengulurkan tangannya pada narkoba, baik
membeli, mengedarkan, maupun menyelundupkannya. Sebab, jalan narkoba adalah
jalan setan dan jalan Allah tidak mungkin bertemu dengan jalan setan.
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin
pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24
tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.Pada
awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya
dengan rokok. Karena kebiasaan merokok
ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari
kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut
bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba.
Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar-red) adalah sebagai berikut:
1.Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar-red) adalah sebagai berikut:
1.Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
2.Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai
pelajaran,
3.Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
4.Sering menguap, mengantuk, dan malas,
5.Tidak memedulikan kesehatan diri,
6.Suka mencuri untuk membeli narkoba.
Berikut Jenis-jenis Narkoba Dan Apa Saja Bahya-Bahayanya
1. Opium
Opium adalah jenis
narkotika yang paling berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan langsung atau
diminum bersama teh, kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya (rokok ala
Timur Tengah). Opium diperoleh dari buah pohon opium yang belum matang dengan
cara menyayatnya hingga mengeluarkan getah putih yang lengket. Pada mulanya,
pengonsumsi opium akan merasa segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara,
namun hal ini tidak bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan
mengalami gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma.
Jika seseorang
ketagihan, maka opium akan menjadi bagian dari hidupnya. Tubuhnya tidak akan
mampu lagi menjalankan fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam dosis
yang biasanya. Dia akan merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa
memperolehnya. Kesehatannya akan menurun drastis. Otot-otot si pecandu akan
layu, ingatannya melemah dan nafsu makannya menurun. Kedua matanya mengalami
sianosis dan berat badannya terus menyusut.
2. Morphine
Orang yang
mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan (kegesitan) dan kebugaran yang
berkembang menjadi hasrat kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari sini, dosis
pemakaian pun terus ditambah untuk memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama.
Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung (mimisan) dan muntah berulang-ulang. Pecandu juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan kekeringan mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat pernafasan dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang berujung pada kematian.
Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung (mimisan) dan muntah berulang-ulang. Pecandu juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan kekeringan mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat pernafasan dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang berujung pada kematian.
3. Heroin
Bahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna putih
yang dihasilkan dari penyulingan morphine. Menjadi bahan narkotika yang paling
mahal harganya, paling kuat dalam menciptakan ketagihan (ketergantungan) dan
paling berbahaya bagi kesehatan secara umum.
Penikmatnya
mula-mula akan merasa segar, ringan dan ceria. Dia akan mengalami ketagihan
seiring dengan konsumsi secara berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan
selalu membutuhkan dosis yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama.
Karena itu, dia pun harus megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak ada
lagi keriangan maupun keceriaan. Keinginannya hanya satu, memperoleh dosis yang
lebih banyak untuk melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan
pengerasan otot akibat penghentian pemakaian.
Pecandu heroin lambat laun akan mengalami kelemahan fisik
yang cukup parah, kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak bisa tidur) dan terus
dihantui mimpi buruk. Selain itu, para pecandu heroin juga menghadapi sejumlah
masalah seksual, seperti impotensi dan lemah syahwat. Sebuah data statistik
menyebutkan, angka penderita impotensi di kalangan pecandu heroin mencapai 40%.
4. Codeine
Codeine mengandung opium dalam kadar yang sedikit. Senyawa
ini digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit (nyeri).
Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi penggunaan codeine pada
obat batuk dan obat-obat pereda nyeri. Karena dalam beberapa kasus, meski
jarang, codeine bisa menimbulkan kecanduan.
5. Kokain
5. Kokain
Kokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan
berkembang di pegunungan Indis di Amerika Selatan (Latin) sejak 100 tahun
silam. Kokain dikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga terserap ke dalam
selaput-selaput lendir hidung kemudian langsung menuju darah. Karena itu,
penciuman kokain berkali-kali bisa menyebabkan pemborokan pada selaput lendir
hidung, bahkan terkadang bisa menyebabkan tembusnya dinding antara kedua cuping
hidung.
Problem kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena
faktor kedekatan geografis dengan sumber produksinya. Dengan proses sederhana,
yakni menambahkan alkaline pada krak, maka pengaruh kokain bisa berubah menjadi
sangat aktif. Jika heroin merupakan zat adiktif yang paling banyak menyebabkan
ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif yang paling bayak
menyebabkan ketagihan psikis.
Setiap tahun, Amerika Serikat membelanjakan anggaran 30 miliar dollar untuk kokain dan krak. Tak kurang dari 10 juta warga Amerika mengonsumsi kokain secara semi-rutin. Pemakaian kokain dalam jangka pendek mendatangkan perasaan riang-gembira dan segar-bugar. Namun beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah dan takut, hingga halusinasi.
Setiap tahun, Amerika Serikat membelanjakan anggaran 30 miliar dollar untuk kokain dan krak. Tak kurang dari 10 juta warga Amerika mengonsumsi kokain secara semi-rutin. Pemakaian kokain dalam jangka pendek mendatangkan perasaan riang-gembira dan segar-bugar. Namun beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah dan takut, hingga halusinasi.
6. Amfitamine
Obat ini ditemukan pada tahun 1880. Namun, fakta medis
membuktikan bahwa penggunaannya dalam jangka waktu lama bisa mengakibatkan
risiko ketagihan. Pengguna obat adiktif ini merasakan suatu ekstase dan
kegairahan, tidak mengantuk, dan memperoleh energi besar selama beberapa jam.
Namun setelah itu, ia tampak lesu disertai stres dan ketidakmampuan
berkonsentrasi, atau perasaan kecewa sehingga mendorongnya untuk melakukan
tindak kekerasan dan kebrutalan.
Kecanduan obat adiktif ini juga menyebabkan degup jantung
mengencang dan ketidakmampuan berelaksasi, ditambah lemah seksual. Bahkan dalam
beberapa kasus menimbulkan perilaku seks menyimpang. Termasuk derivasi
(turunan) obat ini adalah obat yang disebut “captagon”. Obat ini banyak
dikonsumsi oleh para siswa selama musim ujian, padahal prosedur penggunaannya
sebenarnya sangat ketat dan hati-hati.
7. Ganja
7. Ganja
Ganja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih dari
350 nama, sesuai dengan kawasan penanaman dan konsumsinya, antara lain;
mariyuana, hashish, dan hemp. Adapun zat terpenting yang terkandung dalam ganja
adalah zat trihidrocaniponal (THC).
Upaya Pencegahan
Berbagai
cara telah dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah peredaran narkoba. cara
tersebut antara lain :
1. Mengadakan pengawasan yang ketat terhadap
barang barang yang masuk.
2. Memberikan hukuman yang berat terhadap
pengedar dan pemakai narkoba.
3. Melakukan kerja sama dengan pihak yang
berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin
mengadakan razia mendadak secara rutin.
4. Kemudian pendampingan dari orang tua
siswa itu sendiri dengan memberikan
perhatian
dan kasih sayang.
5. Pihak sekolah harus melakukan
pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya
penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.
6. Yang tak kalah penting adalah,
pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.
7. Meningkatkan iman dan taqwa melalui
pendidikan agama dan
8. keagamaan baik di sekolah maupun di
masyarakat.
9. Meningkatkan peran keluarga melalui
perwujudan keluarga sakinah, sebab peran keluarga sangat besar terhadap pembinaan
diri seseorang. Hasil penelitia menunjukkan bahwa anak-anak nakal dan brandal
pada umumnya adalah berasal dari keluarga yang berantakan (broken home).
10. Penanaman nilai sejak dini bahwa
Narkoba adalah haram
11. sebagaimana haramnya Babi dan berbuat
zina.
12. Meningkatkan peran orang tua dalam
mencegah Narkoba, di Rumah oleh Ayah dan Ibu, di Sekolah oleh Guru/Dosen dan di
masyarakat oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat serta aparat penegak hukum.
Sumber: Koleksi Karya Ilmiah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar